MEMBUKA PENERBITAN
Istilah Indie Label awalnya digunakan orang untuk penulis yang menerbitkan sendiri buku karangannya, untuk kemudian menjadi penerbit sendiri adalah bukan hal yang mustahil.
Dengan menerbitkan hasil karya sendiri, berarti Anda telah menempatkan diri sebagai seorang penulis sekaligus pengusaha, yang mana nantinya akan memberikan dua efek sekaligus, yaitu materi dan immateri.
Dari segi materi, Anda akan mendapat laba penjualan novel/buku yang jumlahnya pasti lebih besar daripada royalti yang didapat jika Anda menerbitkannya melalui penerbit lain. Sedangkan dari segi kepuasan immateri, Anda akan merasakan kebanggaan yang tak terkira karena hasil karyanya telah menjadi sebuah buku yang dapat dinikmati dan mungkin membantu banyak orang.
Kelebihan dari penerbitan indie adalah bahwa kita yang memegang semua kendali atas proses penerbitan hasil karya kita. Dari mulai awal proses penulisan sampai dengan pendistribusian kita bisa mengatur waktunya sesuai dengan keinginan kita. Hal ini jauh berbeda apabila kita mengirim naskah kita ke sebuah penerbit. Kita harus menunggu seleksi, kemudian menunggu proses editing, pracetak dan sampai proses cetak yang semuanya bisa memakan waktu dari 6 bulan hingga tahunan.
Berikut kiat-kiat yang dapat saya berikan :
Bab I Dokumen Perusahaan
1. Menciptakan nama perusahaan dan logo
Kecuali memang untuk sekali ini saja menerbitkan buku, maka Anda tetap wajib mendaftarkan pendirian badan usaha yang akan dijalankan. Untuk pembuatan paket perusahaan yang telah kita ketahui bersama, paling cepat memakan waktu selama 1 bulan (Akte Notaris, SIUPP, NPWP, Domisili dll). Dalam persiapan dokumen selama 1 bulan tersebut, dapat dibarengi dengan Proses Produksi (saya masukkan dalam BAB II).
Nama perusahaan sepenuhnya tergantung Anda atau pemberi modal, sementara untuk logo saya sarankan buatlah yang tidak menyerupai bentuk logo yang pernah ada, ini demi kelangsungan image logo perusahaan yang mungkin sudah terbentuk setelah buku pertama diterbitkan. Kalau bisa bawa logo tersebut ke Haki hanya untuk menanyakan ada tidak logo yang mirip dengan logo perusahaan yang akan dibuat (Hindari kesamaan!!).
Untuk bisa mendapatkan sertifikat merek, waktu yang diperlukan 20 bulan, inipun dengan catatan semua syarat telah terpenuhi dengan benar.
Nah waktu yang 1 tahun 8 bulan tersebut dapat kita pergunakan untuk mencetak dan menerbitkan buku dulu, tak perlu menunggu semua dokumen selesai.
Kesimpulannya:
Jika Dokumentasi badan hukum dibelakangkan, maka tidak masalah Anda langsung masuk ke proses produksi, dengan catatan sudah ada nama perusahaan berikut logonya. Perlu diingat : Logo & nama perusahaan tidak harus sama dengan logo penerbitan, namun untuk menghemat biaya gunakan nama & logo perusahaan sebagai nama penerbitan. (cara ini hanya dipergunakan bila tidak bermaksud serius menekuni dunia penerbitan, karena ini berarti nama & logo perusahaan adalah fiktif, karena badan usaha yang legal sejatinya memiliki dokumen sedikitnya 5 : Akte Notaris, SIUPP, NPWP, Domisili dan TDP).
Cara kedua yang lebih professional adalah : Daftarkan saja dulu badan usaha yang akan didirikan, temui konsultan pembuat dokumen perusahaan untuk mendapatkan dokumen perusahaan dengan minimal dokumen yang 5 tadi disebutkan, sedangkan untuk ijin penerbitan bisa diurus kemudian pada Direktorat AHU Dep. Hukum dan HAM. Selama masa pengurusan ini, Anda beserta segenap jajarannya bisa menjalankan yang lain.
Catatan : untuk hak cipta atas tiap2 buku yang diterbitkan, bisa dijalankan nanti setelah cukup kuat berdiri, karena saat ini masih belum jelas proses kerja di Haki untuk Hak Cipta & desain Industri, sejak terjadinya pergantian direksi awal Agustus 2006 lalu. Sebelumnya pengurusan Hak Cipta hanya memakan waktu paling lama 3 bulan. Sedangkan untuk Merk & Patent adalah tetap yaitu paling cepat 20 bulan.
Hak Cipta kita perlukan bila buku2 yang dicetak adalah buku yang pasti laris di pasaran, sehingga Hak Cipta tersebut setidaknya dapat melindungi dari oknum2 yang bermaksud mengambil keuntungan dengan menerbitkan buku yang sama secara illegal.
Selain Hak Cipta, saat ini yang diperlukan adalah Merek, artinya jika Logo Perusahaan yang didaftarkan juga dipakai sebagai Merek Penerbitan (akan terpampang terus pada cover tiap buku yang dicetak), maka logo ini perlu didaftarkan di Haki sebagai Hak Merek. Untuk mendaftarkan merek jasa penerbitan ada 2 kelas yang harus didaftarkan yaitu Kelas : 16 & 41. mengenai persayaratannya sama kalau perorangan cukup foto copy KTP Pemohon sedangkan Perusahan Foto copy Akta Perusahaan, NPWP, dan KTP Direktur. Sertifikat merek yang didapat akan tertulis Kelas Barang/Jasa : 16, satunya lagi tertulis Kelas Barang/Jasa : 41.
Berikut ini saya berikan spesifikasi dari masing-masing kelas barang/jasa tersebut, ini tidak ada di websitenya Haki, bila Anda membutuhkan klasifikasi lainnya, maka harus datang ke Haki langsung untuk pembelian buku petunjuk spesifikasi kelas barang/jasa.
Spesifikasi Kelas Barang/Jasa
Kelas 16
Celana popok bayi terbuat dari kertas dan selulosa, kantong-kantong sampah dari kertas atau plastik, kertas tissue kering, piring dari kertas, gelas dari kertas, segala macam kuas cat, lem kertas, barang-barang cetakan (stationery) antara lain : buku-buku nota, kwitansi, surat jalan, buku tulis, kertas dan barang-barang dari kertas, karton, surat kabar, majalah, buku-buku, alat-alat menjilid buku, potret-potret, album frame, bahan-bahan perekat (untuk tulis menulis), alat-alat untuk kesenian, alat-alat pendidikan dan pengajaran (kecuali perkakas-perkakasnya), kartu-kartu main, kartu bukan magnetic, huruf-huruf cetak, klise, pensil, pulpen, ballpoint, pena, tinta tulis, crayon, pensil warna, marker pen, kapur tulis, kertas tulis, kertas gambar, tempat pena, kotak pensil, tempat pensil, binder klip, penggaris, rautan pensil, penghapus pensil, mesin tik, kertas HVS; memo, buku catatan (note book), organizer, buku harian (diary), pembungkus plastik (wrapping), kertas file (loose leaf), buku-buku pelajaran, kalender, kartu-kartu ucapan, kartu undangan, sampul surat, map, stop map, ordner, snellhecter, cairan koreksi tulisan, karet penghapus, paku payung, perforator, alat pelubang kertas, pemotong kertas (keperluan kantor), stapler, staples, nietjes, papan nama, papan reklame, lem kertas, self adhesive, celotape, plakband, lembaran plastik tembus cahaya, mistar gambar, peraut pensil, pita bertinta untuk printer komputer, kertas sembahyang, mesin stensil, kantong plastik, stiker, dispenser cellotape, kertas komputer, kertas kado, kertas gambar, kartu absent, kapur tulis, mesin tulis, pita mesin tik, kertas karbon, jepitan kertas, alat pembolong kertas, kartu-kartu main, huruf-huruf cetak, klise-klise, bak surat, garisan, almanak, klips, alat pelepas staples (staples remover), plastik pembungkus, kertas pembungkus berlapis plastik, kantong plastik PP, kantong plastik PE dan kantong plastik HD, kantong kertas, segala macam kantong plastik, termasuk segala macam kantong plastik untuk belanja, kantong plastik untuk kebutuhan belanja sehari-hari baik untuk makanan, minuman, sayuran dan daging, plakban, cutter pemotong kertas, jangka, kertas fax, buku agenda, fastener (pengikat kertas dari logam/plastik), akuarium dalam ruangan, tabel hitungan, katalog-katalog, tadah liur dari kertas, tasbih, konfeti (kertas kecil warna-warni), dekalkomania, handuk muka dari kertas, ukiran-ukiran, dompet cek, batu litografi, karya seni litografi, litografi; brosur, prospektus, kantong plastik, kantong goni, kantong belanja untuk hypermarket, kantong belanja untuk supermarket, kantong belanja untuk mini market, kantong belanja untuk pasar tradisional, kantong kado, segala macam kantong (yang tidak termasuk dalam kelas-kelas lain), segala macam kantong belanja dan bahan pembungkus.
KELAS 41
Jasa pub, jasa entertainment, jasa-jasa hiburan TV, taman-taman hiburan, hiburan, jasa2 klub (hiburan atau pendidikan), jasa2 pendidikan, jasa2 hiburan, menyediakan fasilitas golf, jasa2 klub kesehatan, menyediakan fasilitas rekreasi, penyediaan latihan, olah raga dan aktifitas kebudayaan, akademi (pendidikan), pelatihan binatang, pengaturan dan penyelenggaraan konperensi-kongres-seminar-simposium, jasa2 perpustakaan keliling, jasa2 pemondokan selama liburan (hiburan), menyediakan fasilitas kasino (perjudian), penyewaan film bioskop, penyediaan fasilitas bioskop, sirkus-sirkus, jasa2 klub (hiburan atau pendidikan), penyelenggaraan pertandingan olah raga, kursus korespondensi, jasa2 diskotek, penyelenggaraan pameran untuk tujuan kebudayaan atau pendidikan, produksi film, menyediakan fasilitas golf, pengajaran senam, memproduksi program radio dan televisi, kebun binatang, Jasa-jasa pendidikan, penyediaan latihan, hiburan, aktivitas kebudayaan, jasa pendidikan musik, jasa permainan orkes, jasa studio rekaman, pengaturan dan penyelenggaraan kongres, seminar, simposium, penyajian pertunjukan hidup, penyelenggaraan pameran untuk tujuan kebudayaan atau pendidikan, penyewaan alat perekam video kaset, penyewaan dekor panggung, penyewaan dekor pertunjukkan, penyewaan perekam suara, produksi film, produksi teater, produksi pagelaran, gedung tempat memperdengarlan lagu-lagu, penerbitan buku, penerbitan surat kabar dan majalah, kursus korespodensi, agen penjualan tiket pertunjukkan, sekolah dan asrama, akademi pendidikan, ujian pendidikan.penyediaan jasa-jasa dibidang hiburan dan pendidikan antara lain pertunjukan-pertunjukan perseorangan (sulap, akrobat, nyanyi), kegiatan-kegiatan yang bersifat mendidik/pendidikan, penyebaran distribusi sarana dan prasarana pendidikan hiburan dan rekreasi, jasa-jasa mensponsori dan penyiaran program-program/ acara-acara siaran langsung televisi, klub-klub kelompok bermain anak-anak dan taman kanak-kanak, produksi film pendidikan produksi program radio/televisi.
(Saran saya : Bila Anda lihat ada orang melanggar lalu lintas di depan mata Anda sendiri, jangan jadikan itu alasan untuk ikut melanggarnya)
2. Ruang Kerja, Alamat penerbitan dan peralatan kerja, saya beranggapan bukan masalah, karena Anda dapat persiapkan dengan mudah.
Bab I I Proses Produksi
GAMBARAN UMUM
Disini saya akan memberikan gambaran umum saja tentang pertanyaan mengenai Membuat Naskah Buku, Lay-out, Print-out & mock-up, bikin film, Desain Cover Buku & Mengurus Nomor ISBN
1. Naskah.
Poin ini pasti sudah jelas. Sebelum melakukan berbagai proses penerbitan, kita harus memiliki sebuah naskah. Naskah dapat diperoleh melalui menulis sendiri atau memperoleh dari orang lain.
2. Editing.
Setelah kita memiliki sebuah naskah, maka tahap selanjutnya adalah proses editing. Proses ini bertujuan “mempercantik” naskah yang telah kita miliki agar nantinya dapat dinikmati oleh pembaca.
Jika kita belum mempunyai seorang editor tetap, kita bisa menggunakan jasa editor freelance.
3. Layout.
Pada tahap ini, naskah yang telah di-edit, kemudian di-layout menjadi sebuah buku sesuai spesifikasi yang telah kita tentukan sebelumnya. Proses layout ini mencakup layout isi dan cover yang juga bisa kita out-sourcing kepada para designer freelance.
Untuk Print Out, mock-up digunakan hanya bila kita kurang yakin pada percetakan yang kita tunjuk untuk mencetak naskah kita, karena percetakan yang berpengalaman akan mengerti dari layout yang kita berikan. Bisa juga bila kita hanya ingin percetakan tersebut sekedar mencetak naskah saja, sedang proses penjilidannya kita berikan ke tempat lain, maka mockup tersebut kita perlukan.
Sama halnya dengan membuat film baik b/w ataupun separasi, kita bisa menyerahkan file yang telah dilayout tersebut ke percetakan dan filmnya mereka sendiri yang akan membuat, saat ini sudah banyak percetakan yang memiliki mesin output film. Jika Anda ingin membuatnya sendiri dapat mendatangi tempat2 yang terpasang tulisan : Output Center, Color Separation, Blow up film, Hi-res Scanning dll. Kalau soal harga, kita akan coba di BAB III.
4. Cetak.
Setelah proses layout selesai dan kita sudah yakin akan tampilan isi dan perwajahan buku kita, sekarang saatnya kita mencetak buku tersebut.
Saat ini, sepanjang yang saya ketahui, para penerbit indie mencetak sebanyak 3000 eksemplar pada proses cetak pertama. Pada BAB III akan saya coba uraikan estimasi kalkulasinya.
5. Distribusi.
Setelah buku tercetak, pekerjaan kita selanjutnya adalah mendistribusikannya ke toko-toko agar pembaca dapat membeli buku tersebut. Dalam mendistribusikan buku-buku itu kita tidak perlu mengantarnya sendiri ke setiap toko buku, karena selain hal ini tidak efisien dan membuang banyak waktu serta tenaga, juga sangat tidak efektif, sebab kemampuan kita untuk mendistribusikan buku itu sendiri tidak akan bisa mencakup seluruh toko yang ada di Indonesia, padahal kita ingin agar buku-buku yang telah kita terbitkan itu bisa dipajang di seluruh toko di Indonesia. Lantas, bagaimana solusinya?
Solusi terbaik adalah menggunakan jasa distributor. Dengan menggunakan jasa distributor, semua buku kita akan tersebar ke seluruh toko buku di Indonesia. Biasanya para distributor itu akan meminta bagian sekitar 35% hingga 55% dari harga buku kita.
Mengenai HAKI, setahu saya dalam menerbitkan novel tidak perlu mengurus HAKI. Hanya saja, apabila ingin buku kita bisa diterima oleh toko-toko buku besar, biasanya kita diminta untuk memiliki nomor ISBN terlebih dahulu, dan pengurusan ISBN ini dapat dilakukan di Perpusnas (Perpustakaan Nasional) dengan biaya sebesar Rp. 25.000,-
Berikut hal yang perlu diketahui tentang pendaftaran ISBN di Perpusnas
Waktu Pelayanan :
Senin s.d. Jumat
Jam 09.00 s.d. 15.00 WIB
Istirahan jam 12.00 s.d. 13.00 WIB
Alamat Badan Nasional ISBN Indonesia (National ISBN Agency, Indonesia) :
Tim ISBN/KDT
Gedung Deputi I Blok A Lantai 2
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Jl. Salemba Raya 28A Jakarta Pusat 10430
Telp. 021-92920979, 021-68293700 (Direct)
Fax. 021-3927919, 021-70902017
Email : isbn@pnri.go.id, pusnaskadete@yahoo.com
Persyaratan ISBN
Keanggotaan
Untuk Memperoleh ISBN terhadap setiap terbitan, setiap pemohon harus terdaftar sebagai anggota ISBN.
Persyaratan permohonan ISBN adalah sebagai berikut:
1. Membuat surat permohonan atas nama penerbit dengan melampirkan:
Surat permohonan berikut lampirannya dapat dikirimkan melalui Fax. (021) 3927919
2. Mengisi surat pernyataan sebagai anggota ISBN/KDT yang disediakan Tim (Cukup satu kali saja).
Permohonan ISBN/KDT ditujukan kepada:
Tim ISBN/KDT
Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Blok A Lantai II
Jl. Salemba Raya 28 A Jakarta Pusat
Kotak Pos 3624 Jakarta 10002
Telp. 021-92920979, 021-68293700 (Direct)
Fax. 021-3927919, 021-70902017
Email : isbn@pnri.go.id, cc: pusnas@rad.net.id
BIaya administrasi untuk pengurusan ISBN/KDT dapat ditransfer ke rekening :
Bank Mandiri Cabang Cut Meutia
No. GIRO 123 000 453 970 8 a.n. Tim ISBN/KDT Perpusnas RI
Setelah terbitan buku mendapatkan ISBN/KDT, kirimkan 1 (satu) eksemplar dari hasil terbitan tersebut kepada Tim ISBN/KDT agar mereka dapat memantau pemakaian ISBN/KDT anda.
Pengertian dan Fungsi
ISBN adalah singkatan dari International Standard Book Number (Nomor Buku Standar Internasional) yang terdiri dari deretan angka 10 digit sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit.
ISBN memiliki fungsi :
Bentuk Penulisan dan Barcoding
Bentuk Penulisan ISBN
1. Pengenal kelompok (group identifier)
2. Pengenal penerbit (publisher prefix)
3. Pengenal judul (title identifier)
4. Angka pemeriksa (check digit)
5. EAN Barcode untuk produk terbitan (buku)
6. Angka pemeriksa setelah penggabungan dengan EAN Barcode
Barcode ISBN
EAN barcode terdiri dari 13 digit yakni 3 digit untuk produk terbitan, 9 digit untuk ISBN dan 1 digit sebagai check digit EAN barcode.
Penggabungan ISBN dengan EAN Barcode, menghasilkan angka digit 978 yang tercantum pada bagian bawah penomoran ISBN. Lambang angka digit 978 menunjukkan hasil produk terbitan.
Barcode bisa dibuat sendiri pakai program computer (saya menggunakan Corel BarCode). Jika Anda ingin mengurusnya di Perpusnas cukup bayar biaya adm 65ribu plus balik lagi seminggu kemudian utk ambil film barcodenya.
Sebagai catatan, ada seorang teman yang punya pengalaman dengan hal ini dimana uang yang ditransfer atas nama pribadi. Nggak tahu apa ini melenceng atau tidak. Yang jelas, buku-buku yang dulu dia terbitkan sendiri tidak didaftarkan ke perpustakaan nasional lagi. Cukup pakai nomor registri ISBN sebelumnya dan pakai program komputer seperti Corel BarCode, semuanya jadi beres.
GAMBARAN DETIL
Proses Produksi adalah kegiatan beberapa proses kerja, mulai dari persiapan sampai penyelesaian/finishing. Sebelum masuk ke BAB III kita perlu mengetahui proses produksi buku, karena dengan ini dapat ditentukan kualitas dan biaya produksinya.
1. Pembuatan Desain
Kegiatan ini meliputi analisis terhadap tipografi, warna, jenis susunan dan ilustrasi untuk dijadikan gambar kerja baik isi maupun kulit buku.
Jika Anda juga seorang desainer yang terbiasa dengan alat bantu manual seperti air brush, cat air, kertas gambar, pensil warna, rotring dan penggaris. Atau dapat mendesain menggunakan aplikasi desain dengan computer, maka Anda dapat menentukan sendiri berapa biaya yang diperlukan untuk desain yang dibuat. Dan menggratiskan bila semuanya modal sendiri. Namun begitu saya anjurkan untuk tetap dikenakan tariff agar didapat estimasi yang lebih akurat.
Menghitung harga atau ongkos pembuatan desain bisa berdasarkan jumlah jam ditambah bahan yang diperlukan, atau berdasarkan satu desain utuh, atau mungkin sudah ditetapkan harganya. Yang pasti desain ini diperlukan meskipun buku yang hendak diterbitkan mayoritas berisi teks.
Tentunya tidak enak dong bila buku Anda berisi teks melulu bahkan covernyapun Cuma teks… wah..!! ini sih saya juga malas untuk melihat apalagi membeli dan membacanya, karena buku kamuspun covernya beragam)
2. Pembuatan Setting
Banyak kerancuan yang terjadi di masyarakat umum tentang pengertian desain dan setting, mereka kebanyakan menyamakannya. Dalam hal ini mereka tidak dapat disalahkan. Hal ini berkat kemajuan teknologi, Mendesain & Setting dapat dilakukan oleh desainer menggunakan progam aplikasi desain yang sudah mendukung pengolahan gambar dan teks sekaligus.
Setting itu sendiri adalah kegiatan yang menyangkut analisis terhadap jenis huruf, korps huruf, bentuk huruf, susunan dan ukuran susunan huruf.
Ongkos setting buku pada umumnya disatukan dengan pembuatan desain, namun bila setting ini dipisahkan dengan pembuatan desain, biasanya dihitung berdasarkan jam penyelesaian setting, berdasarkan pengalaman dan berdasarkan jumlah lembar.
3. Montase
Adalah suatu kegiatan menata letak model atau hasil desain/setting yang akan dibuat film sesuai urutan halaman cetak buku. Ini berguna untuk memudahkan dan mempersingkat proses cetak dan tata letak halaman, sehingga pengeluaran besar biaya dapat dihemat dan waktu pengerjaan dapat dipersingkat.
Ada 2 cara montase halaman, yaitu :
4. Pemrosesan Film
Kemajuan dalam pemrosesan film juga sangat pesat, kita tidak perlu lagi menjalani proses pengembangan dengan menggunakan cairan kimia, dan hebatnya lagi sudah banyak orang yang bergerak dalam bidang usaha pencetakan film output ini. Kita tinggal mendatangi tempat tersebut, menyerahkan file yang akan dibuatkan film positifnya (dewasa ini film positif yang lebih banyak digunakan), tunggu beberapa menit lalu keluarlah hasilnya.
Dengan hasil film tersebut kita dapat langsung ke percetakan dan menyerahkan film beserta bahan kertasnya untuk dicetak.
Dalam menghitung harga pembuatan film, pada umumnya berdasarkan per centimeter persegi dengan batas minimum tertentu luas film, artinya bila luas film yang kita buat kurang dari batas minimum tersebut (biasanya ukuran minimal adalah 21 x 30 cm2), maka harga yang diberikan akan sama dengan batas minimum tadi.
Film B/W hanya perlu sekali dicetak dengan alat cetak film, karena artinya hanya punya 1 warna yaitu Hitam, namun pada praktek cetaknya bisa dibuat sesuai dengan warna tinta cetak, jika tinta yang digunakan merah akan merahlah hasil cetaknya. Proses gradasi juga dapat digunakan dengan film B/W
Sedangkan untuk separasi terdiri dari 4 warna yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Black, hasil cetak film dari ke 4 jenis warna adalah sama yaitu Hitam. Percetakan sudah pasti mengetahui ini dan akan memberikan warna tinta cetak sesuai dengan ke 4 warna tersebut, hasilnya adalah separasi (full color). Itupula sebabnya seorang desainer yang berpengalaman untuk desain cetak, sudah pasti menggunakan format warna CMYK.
5. Pembuatan Master atau Pelat Cetak
Meski murah biaya, pembuatan master cetak sangat tidak dianjurkan bila hendak mencetak buku, karena bahan dari master cetak adalah kertas karton. Sifat kertas akan memuai bila beberapa kali dilalui tinta cetak, dan hasil cetak akan merenggang pula, tidak tepat lagi. Ini dianjurkan bila jumlah cetak yang dibuat tidak melebihi 200 lembar.
Pembuatan Pelat cetak adalah solusi terbaik saat ini, karena bahannya dari lempengan logam tipis, sehingga sifat memuainya sangatlah minim, sedang biayanya hanya lebih mahal sedikit saja dari master cetak.
Saat ini hampir semua percetakan memiliki alat pembuatan pelat cetak, sehingga mereka biasanya memberikan tarif cetak sudah termasuk pembuatan pelat cetak.
6. Pencetakan
Ini adalah kegiatan pemindahan gambar dari pelat cetak ke kertas dengan menggunakana mesin cetak offset, merek dan jenis mesin cetak ini beragam, juga kemampuan lebar kertas yang bisa dicetak, kemampuan warna yang dapat dicetak sekali jalan, dan kecepatan cetak.
Percetakan besar biasanya akan melakukan cetak coba untuk dapat dilihat si pemesan, dan telah disetujui (diproof), baru pencetakan masal dapat dilakukan.
Pada umumnya ukuran mesin cetak dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
Setelah selesai cetak, hasil lembaran bertumpuk masih belum kering, sehingga akan lebih bijaksana untuk tidak melakukan pemotongan sebelum benar-benar kering. Proses potong dilakukan dengan menjepit tumpukan lembar hasil cetakan dengan daya pres tinggi, hal ini bisa berakibat tinta pada lembar yang satu akan menimbulkan bekas ke lembar lain. Setelah cukup waktu barulah lembar ini dipotong.
Jika dalam buku yang akan dibuat ada lembar yang perlu dipoli/emboss, maka lakukan hal ini terlebih dahulu, jangan dilakukan proses sisir (memotong pinggiran lembar cetak). Jika proses poli/emboss selesai, baru lakukan proses sisir setipis mungkin. Proses sisir terakhir adalah setelah buku tersebut dijilid rapi.
8. Penjilidan
Penjilidan adalah proses penyelesaian, kegiatan ini menggabungkan antara hasil cetak isi dan kulit buku menjadi bentuk buku.
Kegiatan penyelesaian terdiri dari:
Bab III Dasar Kalkulasi & Perhitungan Biaya Cetak Buku
Estimasi kalkulasi biaya cetak buku sebaiknya sudah dimulai dari awal sampai ke penyelesaiannya. Jadi hal ini sebaiknya dilakukan oleh seoran Estimator yang berpengalaman, namun bukan mustahil bila kita ingin mempelajari dan melakukannya sendiri.
Disini saya coba uraikan cara menghitung biaya pencetakan secara lengkap, hal ini dapat dihemat bila ada beberapa langkah yang dapat dikerjakan sendiri, atau mungkin masuk dalam satu paket di percetakan misal ongkos pelat termasuk ongkos cetak dll.
Unsur-unsur tersebut adalah :
Unsur-unsur tersebut di atas juga dipengaruhi oleh factor-faktor yang ada, misalkan makin besar ukuran buku, maka makin besar pula biaya desain/setting/kertas/film/cetak dll.
(di sini tidak saya rinci, dengan anggapan kita semua mengetahui dasarnya yaitu makin besar, makin sulit, maka makin banyak biaya yang perlu dikeluarkan)
Rumus Menghitung biaya cetak buku
Contoh Perhitungan
Spesifikasi buku
Ukuran buku : A5 (14,8 x 21 cm)
Jumlah halaman isi + kulit : 352 halaman
Warna isi : 2 warna
Warna kulit : 4 warna (full color)
Kertas isi : HVS 70 gr/m2
Penjilidan : Perfect Binding
Oplah cetak : 10.000 eksemplar
Inschiet kertas isi : 9%
Inschiet kertas kulit : 20%
Catatan : biaya lipat, komplit dan jahit diganti dengan biaya penjilidan per halaman, misalkan Rp. 200,-
Perhitungan Harga
Untuk contoh perhitungan silahkan kirimkan via email ke mugisby@yahoo.co.id
Semoga Berbahagia
Mugi Subagyo
Dengan menerbitkan hasil karya sendiri, berarti Anda telah menempatkan diri sebagai seorang penulis sekaligus pengusaha, yang mana nantinya akan memberikan dua efek sekaligus, yaitu materi dan immateri.
Dari segi materi, Anda akan mendapat laba penjualan novel/buku yang jumlahnya pasti lebih besar daripada royalti yang didapat jika Anda menerbitkannya melalui penerbit lain. Sedangkan dari segi kepuasan immateri, Anda akan merasakan kebanggaan yang tak terkira karena hasil karyanya telah menjadi sebuah buku yang dapat dinikmati dan mungkin membantu banyak orang.
Kelebihan dari penerbitan indie adalah bahwa kita yang memegang semua kendali atas proses penerbitan hasil karya kita. Dari mulai awal proses penulisan sampai dengan pendistribusian kita bisa mengatur waktunya sesuai dengan keinginan kita. Hal ini jauh berbeda apabila kita mengirim naskah kita ke sebuah penerbit. Kita harus menunggu seleksi, kemudian menunggu proses editing, pracetak dan sampai proses cetak yang semuanya bisa memakan waktu dari 6 bulan hingga tahunan.
Berikut kiat-kiat yang dapat saya berikan :
Bab I Dokumen Perusahaan
1. Menciptakan nama perusahaan dan logo
Kecuali memang untuk sekali ini saja menerbitkan buku, maka Anda tetap wajib mendaftarkan pendirian badan usaha yang akan dijalankan. Untuk pembuatan paket perusahaan yang telah kita ketahui bersama, paling cepat memakan waktu selama 1 bulan (Akte Notaris, SIUPP, NPWP, Domisili dll). Dalam persiapan dokumen selama 1 bulan tersebut, dapat dibarengi dengan Proses Produksi (saya masukkan dalam BAB II).
Nama perusahaan sepenuhnya tergantung Anda atau pemberi modal, sementara untuk logo saya sarankan buatlah yang tidak menyerupai bentuk logo yang pernah ada, ini demi kelangsungan image logo perusahaan yang mungkin sudah terbentuk setelah buku pertama diterbitkan. Kalau bisa bawa logo tersebut ke Haki hanya untuk menanyakan ada tidak logo yang mirip dengan logo perusahaan yang akan dibuat (Hindari kesamaan!!).
Untuk bisa mendapatkan sertifikat merek, waktu yang diperlukan 20 bulan, inipun dengan catatan semua syarat telah terpenuhi dengan benar.
Nah waktu yang 1 tahun 8 bulan tersebut dapat kita pergunakan untuk mencetak dan menerbitkan buku dulu, tak perlu menunggu semua dokumen selesai.
Kesimpulannya:
Jika Dokumentasi badan hukum dibelakangkan, maka tidak masalah Anda langsung masuk ke proses produksi, dengan catatan sudah ada nama perusahaan berikut logonya. Perlu diingat : Logo & nama perusahaan tidak harus sama dengan logo penerbitan, namun untuk menghemat biaya gunakan nama & logo perusahaan sebagai nama penerbitan. (cara ini hanya dipergunakan bila tidak bermaksud serius menekuni dunia penerbitan, karena ini berarti nama & logo perusahaan adalah fiktif, karena badan usaha yang legal sejatinya memiliki dokumen sedikitnya 5 : Akte Notaris, SIUPP, NPWP, Domisili dan TDP).
Cara kedua yang lebih professional adalah : Daftarkan saja dulu badan usaha yang akan didirikan, temui konsultan pembuat dokumen perusahaan untuk mendapatkan dokumen perusahaan dengan minimal dokumen yang 5 tadi disebutkan, sedangkan untuk ijin penerbitan bisa diurus kemudian pada Direktorat AHU Dep. Hukum dan HAM. Selama masa pengurusan ini, Anda beserta segenap jajarannya bisa menjalankan yang lain.
Catatan : untuk hak cipta atas tiap2 buku yang diterbitkan, bisa dijalankan nanti setelah cukup kuat berdiri, karena saat ini masih belum jelas proses kerja di Haki untuk Hak Cipta & desain Industri, sejak terjadinya pergantian direksi awal Agustus 2006 lalu. Sebelumnya pengurusan Hak Cipta hanya memakan waktu paling lama 3 bulan. Sedangkan untuk Merk & Patent adalah tetap yaitu paling cepat 20 bulan.
Hak Cipta kita perlukan bila buku2 yang dicetak adalah buku yang pasti laris di pasaran, sehingga Hak Cipta tersebut setidaknya dapat melindungi dari oknum2 yang bermaksud mengambil keuntungan dengan menerbitkan buku yang sama secara illegal.
Selain Hak Cipta, saat ini yang diperlukan adalah Merek, artinya jika Logo Perusahaan yang didaftarkan juga dipakai sebagai Merek Penerbitan (akan terpampang terus pada cover tiap buku yang dicetak), maka logo ini perlu didaftarkan di Haki sebagai Hak Merek. Untuk mendaftarkan merek jasa penerbitan ada 2 kelas yang harus didaftarkan yaitu Kelas : 16 & 41. mengenai persayaratannya sama kalau perorangan cukup foto copy KTP Pemohon sedangkan Perusahan Foto copy Akta Perusahaan, NPWP, dan KTP Direktur. Sertifikat merek yang didapat akan tertulis Kelas Barang/Jasa : 16, satunya lagi tertulis Kelas Barang/Jasa : 41.
Berikut ini saya berikan spesifikasi dari masing-masing kelas barang/jasa tersebut, ini tidak ada di websitenya Haki, bila Anda membutuhkan klasifikasi lainnya, maka harus datang ke Haki langsung untuk pembelian buku petunjuk spesifikasi kelas barang/jasa.
Spesifikasi Kelas Barang/Jasa
Kelas 16
Celana popok bayi terbuat dari kertas dan selulosa, kantong-kantong sampah dari kertas atau plastik, kertas tissue kering, piring dari kertas, gelas dari kertas, segala macam kuas cat, lem kertas, barang-barang cetakan (stationery) antara lain : buku-buku nota, kwitansi, surat jalan, buku tulis, kertas dan barang-barang dari kertas, karton, surat kabar, majalah, buku-buku, alat-alat menjilid buku, potret-potret, album frame, bahan-bahan perekat (untuk tulis menulis), alat-alat untuk kesenian, alat-alat pendidikan dan pengajaran (kecuali perkakas-perkakasnya), kartu-kartu main, kartu bukan magnetic, huruf-huruf cetak, klise, pensil, pulpen, ballpoint, pena, tinta tulis, crayon, pensil warna, marker pen, kapur tulis, kertas tulis, kertas gambar, tempat pena, kotak pensil, tempat pensil, binder klip, penggaris, rautan pensil, penghapus pensil, mesin tik, kertas HVS; memo, buku catatan (note book), organizer, buku harian (diary), pembungkus plastik (wrapping), kertas file (loose leaf), buku-buku pelajaran, kalender, kartu-kartu ucapan, kartu undangan, sampul surat, map, stop map, ordner, snellhecter, cairan koreksi tulisan, karet penghapus, paku payung, perforator, alat pelubang kertas, pemotong kertas (keperluan kantor), stapler, staples, nietjes, papan nama, papan reklame, lem kertas, self adhesive, celotape, plakband, lembaran plastik tembus cahaya, mistar gambar, peraut pensil, pita bertinta untuk printer komputer, kertas sembahyang, mesin stensil, kantong plastik, stiker, dispenser cellotape, kertas komputer, kertas kado, kertas gambar, kartu absent, kapur tulis, mesin tulis, pita mesin tik, kertas karbon, jepitan kertas, alat pembolong kertas, kartu-kartu main, huruf-huruf cetak, klise-klise, bak surat, garisan, almanak, klips, alat pelepas staples (staples remover), plastik pembungkus, kertas pembungkus berlapis plastik, kantong plastik PP, kantong plastik PE dan kantong plastik HD, kantong kertas, segala macam kantong plastik, termasuk segala macam kantong plastik untuk belanja, kantong plastik untuk kebutuhan belanja sehari-hari baik untuk makanan, minuman, sayuran dan daging, plakban, cutter pemotong kertas, jangka, kertas fax, buku agenda, fastener (pengikat kertas dari logam/plastik), akuarium dalam ruangan, tabel hitungan, katalog-katalog, tadah liur dari kertas, tasbih, konfeti (kertas kecil warna-warni), dekalkomania, handuk muka dari kertas, ukiran-ukiran, dompet cek, batu litografi, karya seni litografi, litografi; brosur, prospektus, kantong plastik, kantong goni, kantong belanja untuk hypermarket, kantong belanja untuk supermarket, kantong belanja untuk mini market, kantong belanja untuk pasar tradisional, kantong kado, segala macam kantong (yang tidak termasuk dalam kelas-kelas lain), segala macam kantong belanja dan bahan pembungkus.
KELAS 41
Jasa pub, jasa entertainment, jasa-jasa hiburan TV, taman-taman hiburan, hiburan, jasa2 klub (hiburan atau pendidikan), jasa2 pendidikan, jasa2 hiburan, menyediakan fasilitas golf, jasa2 klub kesehatan, menyediakan fasilitas rekreasi, penyediaan latihan, olah raga dan aktifitas kebudayaan, akademi (pendidikan), pelatihan binatang, pengaturan dan penyelenggaraan konperensi-kongres-seminar-simposium, jasa2 perpustakaan keliling, jasa2 pemondokan selama liburan (hiburan), menyediakan fasilitas kasino (perjudian), penyewaan film bioskop, penyediaan fasilitas bioskop, sirkus-sirkus, jasa2 klub (hiburan atau pendidikan), penyelenggaraan pertandingan olah raga, kursus korespondensi, jasa2 diskotek, penyelenggaraan pameran untuk tujuan kebudayaan atau pendidikan, produksi film, menyediakan fasilitas golf, pengajaran senam, memproduksi program radio dan televisi, kebun binatang, Jasa-jasa pendidikan, penyediaan latihan, hiburan, aktivitas kebudayaan, jasa pendidikan musik, jasa permainan orkes, jasa studio rekaman, pengaturan dan penyelenggaraan kongres, seminar, simposium, penyajian pertunjukan hidup, penyelenggaraan pameran untuk tujuan kebudayaan atau pendidikan, penyewaan alat perekam video kaset, penyewaan dekor panggung, penyewaan dekor pertunjukkan, penyewaan perekam suara, produksi film, produksi teater, produksi pagelaran, gedung tempat memperdengarlan lagu-lagu, penerbitan buku, penerbitan surat kabar dan majalah, kursus korespodensi, agen penjualan tiket pertunjukkan, sekolah dan asrama, akademi pendidikan, ujian pendidikan.penyediaan jasa-jasa dibidang hiburan dan pendidikan antara lain pertunjukan-pertunjukan perseorangan (sulap, akrobat, nyanyi), kegiatan-kegiatan yang bersifat mendidik/pendidikan, penyebaran distribusi sarana dan prasarana pendidikan hiburan dan rekreasi, jasa-jasa mensponsori dan penyiaran program-program/ acara-acara siaran langsung televisi, klub-klub kelompok bermain anak-anak dan taman kanak-kanak, produksi film pendidikan produksi program radio/televisi.
(Saran saya : Bila Anda lihat ada orang melanggar lalu lintas di depan mata Anda sendiri, jangan jadikan itu alasan untuk ikut melanggarnya)
2. Ruang Kerja, Alamat penerbitan dan peralatan kerja, saya beranggapan bukan masalah, karena Anda dapat persiapkan dengan mudah.
Bab I I Proses Produksi
GAMBARAN UMUM
Disini saya akan memberikan gambaran umum saja tentang pertanyaan mengenai Membuat Naskah Buku, Lay-out, Print-out & mock-up, bikin film, Desain Cover Buku & Mengurus Nomor ISBN
1. Naskah.
Poin ini pasti sudah jelas. Sebelum melakukan berbagai proses penerbitan, kita harus memiliki sebuah naskah. Naskah dapat diperoleh melalui menulis sendiri atau memperoleh dari orang lain.
2. Editing.
Setelah kita memiliki sebuah naskah, maka tahap selanjutnya adalah proses editing. Proses ini bertujuan “mempercantik” naskah yang telah kita miliki agar nantinya dapat dinikmati oleh pembaca.
Jika kita belum mempunyai seorang editor tetap, kita bisa menggunakan jasa editor freelance.
3. Layout.
Pada tahap ini, naskah yang telah di-edit, kemudian di-layout menjadi sebuah buku sesuai spesifikasi yang telah kita tentukan sebelumnya. Proses layout ini mencakup layout isi dan cover yang juga bisa kita out-sourcing kepada para designer freelance.
Untuk Print Out, mock-up digunakan hanya bila kita kurang yakin pada percetakan yang kita tunjuk untuk mencetak naskah kita, karena percetakan yang berpengalaman akan mengerti dari layout yang kita berikan. Bisa juga bila kita hanya ingin percetakan tersebut sekedar mencetak naskah saja, sedang proses penjilidannya kita berikan ke tempat lain, maka mockup tersebut kita perlukan.
Sama halnya dengan membuat film baik b/w ataupun separasi, kita bisa menyerahkan file yang telah dilayout tersebut ke percetakan dan filmnya mereka sendiri yang akan membuat, saat ini sudah banyak percetakan yang memiliki mesin output film. Jika Anda ingin membuatnya sendiri dapat mendatangi tempat2 yang terpasang tulisan : Output Center, Color Separation, Blow up film, Hi-res Scanning dll. Kalau soal harga, kita akan coba di BAB III.
4. Cetak.
Setelah proses layout selesai dan kita sudah yakin akan tampilan isi dan perwajahan buku kita, sekarang saatnya kita mencetak buku tersebut.
Saat ini, sepanjang yang saya ketahui, para penerbit indie mencetak sebanyak 3000 eksemplar pada proses cetak pertama. Pada BAB III akan saya coba uraikan estimasi kalkulasinya.
5. Distribusi.
Setelah buku tercetak, pekerjaan kita selanjutnya adalah mendistribusikannya ke toko-toko agar pembaca dapat membeli buku tersebut. Dalam mendistribusikan buku-buku itu kita tidak perlu mengantarnya sendiri ke setiap toko buku, karena selain hal ini tidak efisien dan membuang banyak waktu serta tenaga, juga sangat tidak efektif, sebab kemampuan kita untuk mendistribusikan buku itu sendiri tidak akan bisa mencakup seluruh toko yang ada di Indonesia, padahal kita ingin agar buku-buku yang telah kita terbitkan itu bisa dipajang di seluruh toko di Indonesia. Lantas, bagaimana solusinya?
Solusi terbaik adalah menggunakan jasa distributor. Dengan menggunakan jasa distributor, semua buku kita akan tersebar ke seluruh toko buku di Indonesia. Biasanya para distributor itu akan meminta bagian sekitar 35% hingga 55% dari harga buku kita.
Mengenai HAKI, setahu saya dalam menerbitkan novel tidak perlu mengurus HAKI. Hanya saja, apabila ingin buku kita bisa diterima oleh toko-toko buku besar, biasanya kita diminta untuk memiliki nomor ISBN terlebih dahulu, dan pengurusan ISBN ini dapat dilakukan di Perpusnas (Perpustakaan Nasional) dengan biaya sebesar Rp. 25.000,-
Berikut hal yang perlu diketahui tentang pendaftaran ISBN di Perpusnas
Waktu Pelayanan :
Senin s.d. Jumat
Jam 09.00 s.d. 15.00 WIB
Istirahan jam 12.00 s.d. 13.00 WIB
Alamat Badan Nasional ISBN Indonesia (National ISBN Agency, Indonesia) :
Tim ISBN/KDT
Gedung Deputi I Blok A Lantai 2
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Jl. Salemba Raya 28A Jakarta Pusat 10430
Telp. 021-92920979, 021-68293700 (Direct)
Fax. 021-3927919, 021-70902017
Email : isbn@pnri.go.id, pusnaskadete@yahoo.com
Persyaratan ISBN
Keanggotaan
Untuk Memperoleh ISBN terhadap setiap terbitan, setiap pemohon harus terdaftar sebagai anggota ISBN.
Persyaratan permohonan ISBN adalah sebagai berikut:
1. Membuat surat permohonan atas nama penerbit dengan melampirkan:
- Fotocopy halaman judul;
- Fotocopy halaman balik judul;
- Fotocopy daftar isi;
- Fotocopy kata pengantar.
Surat permohonan berikut lampirannya dapat dikirimkan melalui Fax. (021) 3927919
2. Mengisi surat pernyataan sebagai anggota ISBN/KDT yang disediakan Tim (Cukup satu kali saja).
Permohonan ISBN/KDT ditujukan kepada:
Tim ISBN/KDT
Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Blok A Lantai II
Jl. Salemba Raya 28 A Jakarta Pusat
Kotak Pos 3624 Jakarta 10002
Telp. 021-92920979, 021-68293700 (Direct)
Fax. 021-3927919, 021-70902017
Email : isbn@pnri.go.id, cc: pusnas@rad.net.id
BIaya administrasi untuk pengurusan ISBN/KDT dapat ditransfer ke rekening :
Bank Mandiri Cabang Cut Meutia
No. GIRO 123 000 453 970 8 a.n. Tim ISBN/KDT Perpusnas RI
Setelah terbitan buku mendapatkan ISBN/KDT, kirimkan 1 (satu) eksemplar dari hasil terbitan tersebut kepada Tim ISBN/KDT agar mereka dapat memantau pemakaian ISBN/KDT anda.
Pengertian dan Fungsi
ISBN adalah singkatan dari International Standard Book Number (Nomor Buku Standar Internasional) yang terdiri dari deretan angka 10 digit sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit.
ISBN memiliki fungsi :
- Memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit
- Membantu memperlancar arus distribusi buku karena dapat mencegah terjadinya kekeliruan dalam pemesanan buku
- Sarana promosi bagi penerbit karena informasi pencantuman ISBN disebarluaskan baik oleh Badan Nasional ISBN di Jakarta maupun Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di Berlin - Jerman.
Bentuk Penulisan dan Barcoding
Bentuk Penulisan ISBN
1. Pengenal kelompok (group identifier)
2. Pengenal penerbit (publisher prefix)
3. Pengenal judul (title identifier)
4. Angka pemeriksa (check digit)
5. EAN Barcode untuk produk terbitan (buku)
6. Angka pemeriksa setelah penggabungan dengan EAN Barcode
Barcode ISBN
EAN barcode terdiri dari 13 digit yakni 3 digit untuk produk terbitan, 9 digit untuk ISBN dan 1 digit sebagai check digit EAN barcode.
Penggabungan ISBN dengan EAN Barcode, menghasilkan angka digit 978 yang tercantum pada bagian bawah penomoran ISBN. Lambang angka digit 978 menunjukkan hasil produk terbitan.
Barcode bisa dibuat sendiri pakai program computer (saya menggunakan Corel BarCode). Jika Anda ingin mengurusnya di Perpusnas cukup bayar biaya adm 65ribu plus balik lagi seminggu kemudian utk ambil film barcodenya.
Sebagai catatan, ada seorang teman yang punya pengalaman dengan hal ini dimana uang yang ditransfer atas nama pribadi. Nggak tahu apa ini melenceng atau tidak. Yang jelas, buku-buku yang dulu dia terbitkan sendiri tidak didaftarkan ke perpustakaan nasional lagi. Cukup pakai nomor registri ISBN sebelumnya dan pakai program komputer seperti Corel BarCode, semuanya jadi beres.
GAMBARAN DETIL
Proses Produksi adalah kegiatan beberapa proses kerja, mulai dari persiapan sampai penyelesaian/finishing. Sebelum masuk ke BAB III kita perlu mengetahui proses produksi buku, karena dengan ini dapat ditentukan kualitas dan biaya produksinya.
1. Pembuatan Desain
Kegiatan ini meliputi analisis terhadap tipografi, warna, jenis susunan dan ilustrasi untuk dijadikan gambar kerja baik isi maupun kulit buku.
Jika Anda juga seorang desainer yang terbiasa dengan alat bantu manual seperti air brush, cat air, kertas gambar, pensil warna, rotring dan penggaris. Atau dapat mendesain menggunakan aplikasi desain dengan computer, maka Anda dapat menentukan sendiri berapa biaya yang diperlukan untuk desain yang dibuat. Dan menggratiskan bila semuanya modal sendiri. Namun begitu saya anjurkan untuk tetap dikenakan tariff agar didapat estimasi yang lebih akurat.
Menghitung harga atau ongkos pembuatan desain bisa berdasarkan jumlah jam ditambah bahan yang diperlukan, atau berdasarkan satu desain utuh, atau mungkin sudah ditetapkan harganya. Yang pasti desain ini diperlukan meskipun buku yang hendak diterbitkan mayoritas berisi teks.
Tentunya tidak enak dong bila buku Anda berisi teks melulu bahkan covernyapun Cuma teks… wah..!! ini sih saya juga malas untuk melihat apalagi membeli dan membacanya, karena buku kamuspun covernya beragam)
2. Pembuatan Setting
Banyak kerancuan yang terjadi di masyarakat umum tentang pengertian desain dan setting, mereka kebanyakan menyamakannya. Dalam hal ini mereka tidak dapat disalahkan. Hal ini berkat kemajuan teknologi, Mendesain & Setting dapat dilakukan oleh desainer menggunakan progam aplikasi desain yang sudah mendukung pengolahan gambar dan teks sekaligus.
Setting itu sendiri adalah kegiatan yang menyangkut analisis terhadap jenis huruf, korps huruf, bentuk huruf, susunan dan ukuran susunan huruf.
Ongkos setting buku pada umumnya disatukan dengan pembuatan desain, namun bila setting ini dipisahkan dengan pembuatan desain, biasanya dihitung berdasarkan jam penyelesaian setting, berdasarkan pengalaman dan berdasarkan jumlah lembar.
3. Montase
Adalah suatu kegiatan menata letak model atau hasil desain/setting yang akan dibuat film sesuai urutan halaman cetak buku. Ini berguna untuk memudahkan dan mempersingkat proses cetak dan tata letak halaman, sehingga pengeluaran besar biaya dapat dihemat dan waktu pengerjaan dapat dipersingkat.
Ada 2 cara montase halaman, yaitu :
- Sistem Sisip, artinya letak dan nomor halaman berurutan dalam hasil montasenya sesuai dengan cara penyusunan katern isi bukunya yaitu sisipan. Sisitim ini biasanya digunakan untuk buku yang jumlah halaman isinya 96 ke bawah. Hal ini tidak berarti dengan sistem sisip kita tidak dapat membuat buku tebal, hanya dengan memilih teknik penjilidan yang benar, maka system sisip dapat juga digunakan untuk buku tebal. Misalkan dengan Jilid model Jahit, setelah 1 set buku tipis dijahit lalu set-set tersebut ditumpuk untuk kemudian dijilid menjadi buku tebal.
- Sistem Katern Tumpuk, artinya letak dan nomor halaman berurutan dalam hasil montasenya sesuai dengan cara penyusunan katern isi buku sistem tumpuk. Ini biasa digunakan untuk buku dengan jumlah halaman lebih dari 96 halaman.
4. Pemrosesan Film
Kemajuan dalam pemrosesan film juga sangat pesat, kita tidak perlu lagi menjalani proses pengembangan dengan menggunakan cairan kimia, dan hebatnya lagi sudah banyak orang yang bergerak dalam bidang usaha pencetakan film output ini. Kita tinggal mendatangi tempat tersebut, menyerahkan file yang akan dibuatkan film positifnya (dewasa ini film positif yang lebih banyak digunakan), tunggu beberapa menit lalu keluarlah hasilnya.
Dengan hasil film tersebut kita dapat langsung ke percetakan dan menyerahkan film beserta bahan kertasnya untuk dicetak.
Dalam menghitung harga pembuatan film, pada umumnya berdasarkan per centimeter persegi dengan batas minimum tertentu luas film, artinya bila luas film yang kita buat kurang dari batas minimum tersebut (biasanya ukuran minimal adalah 21 x 30 cm2), maka harga yang diberikan akan sama dengan batas minimum tadi.
Film B/W hanya perlu sekali dicetak dengan alat cetak film, karena artinya hanya punya 1 warna yaitu Hitam, namun pada praktek cetaknya bisa dibuat sesuai dengan warna tinta cetak, jika tinta yang digunakan merah akan merahlah hasil cetaknya. Proses gradasi juga dapat digunakan dengan film B/W
Sedangkan untuk separasi terdiri dari 4 warna yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Black, hasil cetak film dari ke 4 jenis warna adalah sama yaitu Hitam. Percetakan sudah pasti mengetahui ini dan akan memberikan warna tinta cetak sesuai dengan ke 4 warna tersebut, hasilnya adalah separasi (full color). Itupula sebabnya seorang desainer yang berpengalaman untuk desain cetak, sudah pasti menggunakan format warna CMYK.
5. Pembuatan Master atau Pelat Cetak
Meski murah biaya, pembuatan master cetak sangat tidak dianjurkan bila hendak mencetak buku, karena bahan dari master cetak adalah kertas karton. Sifat kertas akan memuai bila beberapa kali dilalui tinta cetak, dan hasil cetak akan merenggang pula, tidak tepat lagi. Ini dianjurkan bila jumlah cetak yang dibuat tidak melebihi 200 lembar.
Pembuatan Pelat cetak adalah solusi terbaik saat ini, karena bahannya dari lempengan logam tipis, sehingga sifat memuainya sangatlah minim, sedang biayanya hanya lebih mahal sedikit saja dari master cetak.
Saat ini hampir semua percetakan memiliki alat pembuatan pelat cetak, sehingga mereka biasanya memberikan tarif cetak sudah termasuk pembuatan pelat cetak.
6. Pencetakan
Ini adalah kegiatan pemindahan gambar dari pelat cetak ke kertas dengan menggunakana mesin cetak offset, merek dan jenis mesin cetak ini beragam, juga kemampuan lebar kertas yang bisa dicetak, kemampuan warna yang dapat dicetak sekali jalan, dan kecepatan cetak.
Percetakan besar biasanya akan melakukan cetak coba untuk dapat dilihat si pemesan, dan telah disetujui (diproof), baru pencetakan masal dapat dilakukan.
Pada umumnya ukuran mesin cetak dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
- Golongan ukuran kecil folio dan double folio
- Golongan ukuran medium/setengah plano : 52 x 72 cm
- Golongan ukuran plano besar 65 x 100 cm atau ada juga yang 72 x 102 cm (hal ini dikarenakan ukuran kertas lembar plano ada 2 macam)
Setelah selesai cetak, hasil lembaran bertumpuk masih belum kering, sehingga akan lebih bijaksana untuk tidak melakukan pemotongan sebelum benar-benar kering. Proses potong dilakukan dengan menjepit tumpukan lembar hasil cetakan dengan daya pres tinggi, hal ini bisa berakibat tinta pada lembar yang satu akan menimbulkan bekas ke lembar lain. Setelah cukup waktu barulah lembar ini dipotong.
Jika dalam buku yang akan dibuat ada lembar yang perlu dipoli/emboss, maka lakukan hal ini terlebih dahulu, jangan dilakukan proses sisir (memotong pinggiran lembar cetak). Jika proses poli/emboss selesai, baru lakukan proses sisir setipis mungkin. Proses sisir terakhir adalah setelah buku tersebut dijilid rapi.
8. Penjilidan
Penjilidan adalah proses penyelesaian, kegiatan ini menggabungkan antara hasil cetak isi dan kulit buku menjadi bentuk buku.
Kegiatan penyelesaian terdiri dari:
- Pekerjaan Melipat, untuk isi buku yang sudah dalam bentuk katern/set (lembaran kertas berukuran besar yang sudah dicetak)
- Pekerjaan Mengomplit, mengumpulkan katern-katern sesuai urutan nomer halaman menjadi satu buku utuh agar siap dijahit.
- Pekerjaan Menjahit, menjahit katern-katern dan kulit buku yang telah terkomplit menjadi satu buku, bisa dengan kawat, lem atau benang.
Bab III Dasar Kalkulasi & Perhitungan Biaya Cetak Buku
Estimasi kalkulasi biaya cetak buku sebaiknya sudah dimulai dari awal sampai ke penyelesaiannya. Jadi hal ini sebaiknya dilakukan oleh seoran Estimator yang berpengalaman, namun bukan mustahil bila kita ingin mempelajari dan melakukannya sendiri.
Disini saya coba uraikan cara menghitung biaya pencetakan secara lengkap, hal ini dapat dihemat bila ada beberapa langkah yang dapat dikerjakan sendiri, atau mungkin masuk dalam satu paket di percetakan misal ongkos pelat termasuk ongkos cetak dll.
Unsur-unsur tersebut adalah :
- Biaya desain isi dan kulit buku
- Biaya setting naskah
- Biaya pembuatan film
- Biaya pembuatan film separasi
- Biaya montase isi buku
- Biaya montase kulit buku
- Biaya pembuatan pelat cetak isi
- Biaya pembuatan pelat cetak kulit/cover
- Biaya kertas isi buku
- Biaya kertas kulit buku
- Biaya cetak isi buku
- Biaya cetak kulit buku
- Biaya penjilidan (lipat, komplit, jahit)
- Biaya memotong (kertas isi, kulit dan buku)
- Biaya pengepakan
- Total Biaya
- Keuntungan (10%)
- Total Biaya termasuk keuntungan
- Pajak
- Total Biaya termasuk keuntungan dan pajak
- Harga per buku
- Harga per halaman
Unsur-unsur tersebut di atas juga dipengaruhi oleh factor-faktor yang ada, misalkan makin besar ukuran buku, maka makin besar pula biaya desain/setting/kertas/film/cetak dll.
(di sini tidak saya rinci, dengan anggapan kita semua mengetahui dasarnya yaitu makin besar, makin sulit, maka makin banyak biaya yang perlu dikeluarkan)
Rumus Menghitung biaya cetak buku
- Rumus menghitung biaya desain : Jumlah desain x harga per desain
- Rumus menghitung biaya setting : Jumlah halaman setting x harga setting per halaman
- Rumus menghitung biaya film : Jumlah halaman x luas halaman x harga per cm2
- Rumus menghitung biaya montase, estimator lebih dahulu harus menghitung jumlah halaman dalam satu montase dengan rumus : Luas area mesin cetak / ukuran buku (/=dibagi). Selanjutnya hitung jumlah montase : (Jumlah halaman isi buku / jumlah halaman per montase) x jumlah warna. Setelah itu baru menghitung biaya montase dengan rumus : Jumlah montase x biaya montase per lembar.
- Rumus menghitung biaya pelat cetak : jumlah pelat cetak x harga pelat cetak jadi per lembar.
- Rumus menghitung biaya kertas isi buku berdasarkan per rim : (Oplah cetak x jumlah halaman buku x harga kertas per rim plano x inschiet(%)) / Jumlah halaman dalam 1 lembar plano x 500. inschiet adalah teknik melebihkan hasil cetak dari jumlah yang dibutuhkan guna mengurangi resiko kesalahan dalam proses selanjutnya.
- Rumus menghitung biaya kertas kulit/cover berdasarkan harga per rim : (Oplah cetak x harga kertas kulit per rim plano x inschiet(%)) / Jumlah kulit buku dalam 1 lembar plano x 500.
- Rumus menghitung biaya cetak : Jumlah pelat cetak x oplah cetak x harga ongkos cetak per lintasan x inschiet(%).
- Rumus menghitung biaya Melipat : Jumlah katern x ongkos per katern x inschiet(%)
- Rumus menghitung biaya mengomplit : oplah cetak x ongkos mengomplit per buku
- Rumus menghitung biaya menjahit : oplah cetak x ongkos menjahit per buku x inschiet(%) atau biaya penjilidan : oplah cetak x jumlah halaman buku x ongkos jilid per halaman
- Rumus menghitung biaya potong. Biaya potong kertas sebelum dicetak untuk Kertas Isi : ((panjang x lebar x jumlah halaman x oplah x inschiet) / 10.000.000 x jumlah halaman dalam 1 lembar plano) x biaya potong per kg. untuk Kertas Kulit/Cover : ((panjang x lebar x gramatur x oplah x inschiet) / 10.000.000 xjumlah halaman dalam 1 lembar plano) x biaya potong per kg. Biaya potong/sisir setelah buku jadi : oplah cetak x biaya potong per buku. Namun ada juga tempat potong kertas yang mengenakan tarif dengan rumus : Total berat (dalam kg) x biaya potong per kg.
- Rumus menghitung biaya pengepakan : (oplah cetak / jumlah buku per box) x ongkos pengepakan. Ongkos pengepakan termasuk proses pengepakan, box, plastic pembungkus, tali pengikat dan perekat.
- Rumus menghitung keuntungan : Total biaya + prosentase (%) keuntungan dari total biaya
- Rumus menghitung pajak : (Total biaya + keuntungan) + (prosentase(%) pajak dari total biaya + keuntungan)
- Rumus menghitung harga per buku : (Total biaya + keuntungan + pajak) / oplah cetak
- Rumus menghitung harga per halaman : (Total biaya + keuntungan + pajak) / (oplah cetak x jumlah halaman buku)
Contoh Perhitungan
Spesifikasi buku
Ukuran buku : A5 (14,8 x 21 cm)
Jumlah halaman isi + kulit : 352 halaman
Warna isi : 2 warna
Warna kulit : 4 warna (full color)
Kertas isi : HVS 70 gr/m2
Penjilidan : Perfect Binding
Oplah cetak : 10.000 eksemplar
Inschiet kertas isi : 9%
Inschiet kertas kulit : 20%
Catatan : biaya lipat, komplit dan jahit diganti dengan biaya penjilidan per halaman, misalkan Rp. 200,-
Perhitungan Harga
Untuk contoh perhitungan silahkan kirimkan via email ke mugisby@yahoo.co.id
Semoga Berbahagia
Mugi Subagyo
4 Comments:
aduC ada tenaga part time ga,buat magang di sana????
gmn nih caranya buat bikin ISBN... yang lengkap donk, hehe...surat ermohonannya gmn? aku telpon ke perpusnas nggak nyambung aja nih pak...
makasih infonya ya....
DIJUAL KERTAS " KARTU TIK / CONCORD IMPORT ' :
- BARANG BARU
- UKURAN PLANO
- ADA 10 WARNA
- MINIMAL PEMBELIAN PER 100 LEMBAR ATAU DIBORONG SEMUA
- COCOK UNTUK : KARTU NAMA , KARTU UNDANGAN , KEBUTUHAN TOKO KERTAS , DIGITAL PRINTING , OFFSET , DLL
- BARANG AMAN & RESMI
- HARGA RP.2500/LEMBAR (NEGO)
- SIAP KIRIM KE SELURUH INDONESIA
- ONGKOS KIRIM DITANGGUNG PEMBELI
INFO HUBUNGI SEGERA : BENI = 089650091317 ( SMS & WHATSAPP )
CATATAN : BARANG YANG SUDAH DIBELI TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN !!!
Post a Comment
<< Home